MOVIE REVIEW

Review Film: The House (2022), Animasi Dewasa yang Mengagumkan

Review Film The House
Source: www.rottentomatoes.com

The house film animasi stop-motion dengan genre misteri & komedi kelam. Film ini baru saja rilis tanggal 14 Januari 2022 di Netflix, tentu masih hangat untuk di-review. Bercerita tentang rumah yang sama, dengan lintas waktu yang berbeda membuat film ini terasa sangat berbeda saat dinikmati. 

Sinopsis Film The House

Kisah Pertama – And heard within, a lie is spun.

Singkat cerita, Raymond & Penny adalah suami istri yang memiliki dua anak perempuan, Mabel dan adiknya Isobel. Tidak hanya hidup pas-pasan, penghinaan yang sering mereka terima dari tetangga sekitar, sering membuat Raymond merasa frustasi. 

Sampai akhirnya Reymond bertemu dengan seorang arsitek Mr. Van Schoonbeek dalam peristiwa yang tak pernah ia duga. Keesokan harinya pegawai kebun Mr. Van Schoonbeek menjelaskan bahwa Reymond dan keluarga mendapatkan rumah gratis dari bosnya. Cukup meninggalkan rumah yang sekarang, mereka sudah mendapatkan rumah baru, beserta fasilitas yang paripurna di dalamnya. Lalu apa yang terjadi pada mereka setelahnya?

Kisah Kedua – Then lost is truth that can’t be won.

Tikus yang berprofesi sebagai developer telah mengupayakan berbagai macam cara agar rumahnya segera terjual. Rasa kesepian yang diikuti ambisi, mengakibatkan ia sering berhalusinasi. 

Rasa frustasi semakin menjadi ketika muncul banyak serangga aneh dan sepasang kekasih yang berusaha mengusai rumahnya. Akankah segala investasi yang dilakukan, berhasil membawanya hidup damai di atas kapal?

Kisah Ketiga – Listen again and seek the sun.

Di masa depan, sebagian dinding rumah telah terendam banjir. Rumah tersebut dihuni oleh tiga ekor kucing, Rossa, Jen dan Elias.  Rossa sebagai pemilik rumah menyewakan sebagian kamarnya kepada Jen dan Elias. Dengan tujuan  menghasilkan uang untuk merenovasi ulang rumah, yang telah rusak dimakan usia.

Banjir yang melanda,  membuat Jen dan Elias kesulitan membayar uang sewa. Krisis yang semakin menjadi,  membuat mereka ingin  pindah dan mencari peruntungan lain.

Sampai akhirnya datanglah Cosmos kucing liar , kekasih Jen. Rossa yang sudah frustasi, sangat berharap Cosmos bisa membantunya merealisasikan segala rencananya, yaitu merenovasi rumah. Lalu bagaimana setelahnya?

Review Film The House, Kenapa Istimewa?

Visual yang apik dan detail

Tiga kisah menampilkan visual yang berbeda, disesuaikan oleh latar belakang waktu. Beda wujud setiap pemeran tokoh utama juga membuat animasi dewasa ini terbilang unik. cerita pertama menampilkan wujud boneka wol sebagai tokoh utama. Selanjutnya seekor tikus untuk cerita kedua dan ada kucing untuk cerita ketiga.

Tampilan visual yang detail dari kisah satu yang memperlihatan serat benang yang terlihat  jelas  di wajah keluarga Reymond, cahaya lampu di meja makan  dan api yang menyala dari perapian kayu di rumah baru, sangat memanjakan mata penonton. Refleksi cahaya dari jendela rumah dan tumpukan susunan plastik sampah di depan rumah developer, juga menjadikan visual kisah kedua terlihat nyata.

Tidak hanya itu, nuansa pastel dan teduh dalam visual kisah ketiga sangat mengagumkan. Apalagi ketika kabut mulai muncul dan angin berhasil membuat bulu-bulu empat kucing itu bergerak-gerak dengan lembut. Kostum yang digunakan empat kucing tersebut juga sangat bagus.

Singkat dan tidak membosankan!

Masing-masing cerita dengan durasi 30 menit membuat The House tidak membosankan untuk dinikmati. Total hanya 97 menit untuk menikmati tiga cerita sekaligus. Film The House sangat cocok bagi pecinta film animasi yang sibuk dan takut ketagihan series. 

Walaupun akhir cerita setiap kisahnya agak absurd. Tapi alur dan premis yang ingin diperlihatkan ke penonton cukup jelas. Berharap makin banyak lagi  Film dengan durasi singkat, namun memiliki banyak segmen di dalamnya, contoh lainnya Persona (2019)

Pesan yang tertuang dalam film

Ambisi dan rasa putus asa pada masing-masing tokoh utama terlihat jelas. Reymond merasa jenuh dengan kehidupannya yang miskin. Tanpa memikirkan dampak risiko yang akan dihadapi keluarganya, Reymond memutuskan untuk setuju dengan tawaran Mr. Van Schoonbeek.

Mabel yang berusaha mencari jalan pulang ketika merasakan ada hal yang tidak beres pada rumah baru, mengingatkan pada Chiriro, tokoh utama dalam Spirited Away, karya Hayao Miyazaki. Hanya The House mengemasnya lebih dramatis dan menyeramkan.

Usaha yang dilakukan developer sangat maksimal, mulai dari membeli elektronik, perlengkapan dan menata ulang rumah. Menurutnya keindahan interior rumah dan gaya komunikasi yang agresif, menjadi faktor utama dalam menarik pembeli. tapi si Tikus lupa bahwa penghuni lebih membutuhkan kualitas interior yang baik dan tata letak yang sesuai. 

Dari semua kisah, kisah ketiga yang paling mudah untuk dicerna. Menurut Rossa rumahnya sangat berharga. Sulit sekali rasanya meninggalkan segala kenangan indah yang tertinggal. Dengan rencana yang matang, ia yakin bisa merenovasi ulang rumahnya dan berhasil menarik penyewa baru. Tapi ia lupa bahwa banjir sudah menenggelamkan setengah dari rumahnya. 

“Dont be frightened about being someone else. Try to see the good things that you did make. Love your past but travel on.”, Jen.

Bagaimana mungkin ada penyewa yang mau tinggal di rumah yang sudah tenggelam? Bahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan saja, harus dengan memancing dan mengolah hasil tanaman yang sudah hampir mati. Rossa tidak sadar, ia hanya fokus dengan kenangan dan masa depan. Mungkin hanya raganya saja yang hidup di masa sekarang, tapi tidak dengan hati dan jiwanya.

Rumah megah hanya tetap menjadi bongkahan benda mati, jika penghuninya kehilangan jiwa. Harusnya rumah bukan hanya jadi tempat untuk raga, tapi juga untuk jiwa. Bagaimana cara pendang kita dalam melihat materi, jauh lebih penting daripada harga dari materi itu sendiri.

And heard within, a lie is spun

Director:

Emma de Swaef & Marc James Roels

Cast:

Mia Goth as Mabel

Claudie Blakley as Penelope

Matthew Goode as Raymond

Mark Heap as Mr. Thomas

Miranda Richardson as Aunt Clarice

Josh McGuire as Uncle Georgie

Stephanie Cole as Great Aunt Eleanor

Then lost is truth that can’t be won

Director: Niki Lindroth von Bahr

Cast: 

Jarvis Cocker as Developer

Yvonne Lombard as Odd Couple Wife

Sven Wollter as Odd Couple Husband

Tommy Hibbits as Police Officer #1

Ayesha Antoine as Police Officer #2

Listen again and seek the sun

Director: Paloma Baeza

Cast:

Susan Wokoma as Rosa

Helena Bonham Carter as Jen

Paul Kaye as Cosmos

Will Sharpe as Elias

SCORE: 8.0/10

1 thought on “Review Film: The House (2022), Animasi Dewasa yang Mengagumkan”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *