MOVIE REVIEW

Lady Bird! Film Remaja yang Cocok disaksikan di Hari Ibu

lady bird movie

Lady Bird sendiri adalah nama oleh Christine (nama asli) untuk Christine sendiri. Lady Bird berkisah tentang Christine yang masih menempuh pendidikan di salah satu SMA swasta katolik di Sacramento. Ia berusaha keras agar bisa meninggalkan Sacramento, yang ia pikir membosankan. Menurutnya dengan berkuliah di salah satu universitas di New York adalah cara terbaik untuk pergi. Sayangnya, mimpi Christine terbentur dengan realita. Christine cukup berbakat dibidang seni peran, namun tidak cukup berprestasi dan unggul secara akademik, bahkan rata-rata nilai ujian matematikanya  hanya C! Ya, jadi ia harus berjuang mati-matian, untuk mendapatkan beasiswa. Karakter yang bisa menggambarkan Christine, ia sangat reaktif, provokatif,  banyak akal, cenderung membangkang dan keras kepala, namun rapuh.

Realita lain yang harus dihadapi Christine, ia dibesarkan oleh keluarga yang sederhana. Larry, Ayah Christine baru saja di PHK karena perusahaan tempat ia bekerja mengalami kebangkrutan. Larry ayah yang sangat penyayang, cinta damai dan bisa jadi penengah yang baik, tapi sangat tertekan (depresi). Lain dengan Marion, ibu Christine yang merupakan pekerja medis di salah satu rumah sakit. Ia rela bekerja dua shift demi bisa memenuhi kebutuhan finansial keluarganya. Namun tetap mengerjakan tanggung jawabnya sebagai seorang ibu. Sayangnya, Marion terlalu kaku, teratur, suka mencemaskan hal yang belum tentu terjadi, sinis, keras kepala, namun perhatian (over protective).

Selain orang tuanya, ada beberapa teman sekolah yang terlibat dalam hidup Christine. Diantaranya Julie, si pintar, baik hati,  punya bentuk tubuh yang jauh dari sempurna, namun sahabat yang sempurna untuk Christine.  Danny, pacar pertama Christine, jauh dari kata brengsek, tetapi penyuka sesama jenis. Lalu, Kyle, pacar setelah Danny, vokalis band, keren, playboy tapi tukang bohong dan Jenni, cantik, gaul, tajir, tapi nggak bisa menggantikan sosok Julie di hidup Christine.

Lady Bird adalah film remaja yang saya ingat dan berhasil memikat. Seperti film remaja pada umumnya yang nggak jauh-jauh bercerita seputar keluarga, persahabatan. cinta, pimpi dan realita. Film ini juga sukses memperlihatkan hubungan yang sangat realistis, antara anak remaja perempuan, dengan ibunya. Love-hate relationship terlihat sangat natural atau ga di buat-buat. Nah, berikut adalah alasan kamu harus nonton film Lady Bird. Lady Bird juga bisa jadi salah satu rekomendasi film bagus, yang disaksikan di hari ibu. Karena di film ini terdapat beberapa adegan dari yang menyedihkan sekaligus manis, konyol dan mengharukan antara Christine bersama ibunya dan akan saya spoiler disini.

Alasan Kamu Harus Nonton Film Lady Bird

Hubungan Ibu dan Anak yang Mungkin Relatable Sama Kita

Scene pertama diawali oleh Christine dan Marion yang sedang tidur dengan posisi saling berhadapan satu sama lain. Lalu, mereka terbangun untuk bergegas untuk pulang. Tidak ada keanehan dan konflik yang dimunculkan. Sampai selang berapa menit, munculah scene di dalam mobil, saat mereka berdua sedang dalam perjalanan pulang menuju Sacramento. Cukup nekat, Christine tiba-tiba membuka pintu mobil dan menjatuhkan diri dari mobil. Mobil yang masih dikendarai oleh Marion, dengan kecepatan yang cukup tinggi. Hal ini diakibatkan debat kusir yang dilakukan tiada henti oleh Cristine dan Marion, yang berlangsung kurang lebih 5 menit. Mulai terlihat, bahwa hubungan christine dan ibunya memang tidak baik-baik saja.

Pentingnya Sosok Ayah dalam Keluarga

Pertama kali Christine menemukan nama ayahnya, ada di salah satu botol pil obat penenang, yang ia temukan di rak kamar mandi. Pertama kali juga Christine mengetahui, bahwa ayahnya yang tidak pernah marah itu, mengalami depresi. Christine bertanya ke Marion, yang selalu berhasil masuk ke kamar tidur Christine, sampai kamar mandi rumah, tanpa ketuk pintu sebelumnya (sudah menjadi kebiasaan Marion), tentang keadaan ayahnya. Dan ternyata Ayah Christine sudah mengalami depresi bertahun-tahun lalu. “Uang bukanlah rapor kehidupan. Menjadi sukses tidak berarti apa-apa, itu hanya berarti kau sukses, tapi tidak berarti kau bahagia,” kata Marion kepada Christine.

Bahasa Cinta Ibu Kepada Anaknya yang Berbeda-beda

Sudah tidak heran ketika ada momen dimana Christine dan Marion bertengkar, sudah biasa, sudah sering sekali. Tapi jarang, ketika Marion berubah menjadi sosok Ibu yang lembut dan bisa jadi tempat yang nyaman untuk berkeluh kesah. Berikut adalah adegan dimana Christine kecewa karena sudah dibohongi pacarnya, Kyle. Saat ia keluar dari rumah Kyle, ternyata sudah ada Marion yang menunggu di dalam mobil.

Setelah masuk mobil, Christine reflek langsung memeluk Marion dan menangis di pelukan ibunya, Marion pun langsung membalas pelukan Christine. Berusaha menenangkan dan mengajak Christine untuk jalan-jalan sejenak. Secara tidak langsung film ini memberikan pesan ke kamu, teman dan pacar silih berganti, datang dan pergi. Tetapi keluarga, terlebih ibu, adalah satu-satunya tempat untuk mengadu dan kembali.

Love-Hate Relationship yang Sering Terjadi

Ada beberapa adegan yang menampilkan Marion dan Christine berada di department store. Film ini makin menunjukan bahwa Marion merupakan ibu yang luar biasa. Walaupun masih memakai baju dinas rumah sakit, Marion tetap meluangkan waktu untuk Christine, walau cuma sekedar memilih gaun pesta. Saat Christine memutuskan untuk memilih salah satu gaun pesta. Ada rentetan dialog yang lucu dan mengharukan.

Marion: Sepertinya terlalu pink.
Christine : Kenapa ibu tidak bilang saja, kalau aku terlihat cantik?
Marion : Aku hanya berkata apa adanya
Christine : Aku hanya ingin kau menyukaiku
Marion : Tentu aku mencintaimu. Aku hanya ingin kau menjadi versi terbaik, untuk dirimu sendiri.
Christine : Bagaimana jika ini sudah versi terbaik diriku?
Marion : …

Ibu adalah sosok yang paling, mendorong kamu agar bisa menjadi diri kamu, dengan versi terbaik. Walau kamu hanya ingin diterima dan dicintai apa adanya.

Mengejar Cita-cita itu Penting!

Tiba dimana alam semesta meiyakan doa dan usaha Christine. Mimpinya terwujud, walau selama berbulan-bulan hubungannya dan Marion tepaksa renggang. Karena yang Marion tau Christine hanya boleh melanjutkan kuliah di Davis dan Ia marah karena Christine telah merahasiakan semua darinya. Christine sendiri sebenarnya juga tidak menyangka akan diterima, karena awalnya ia hanya masuk daftar tunggu.

Adegan sangat mengharukan adalah ketika Marion tidak mau mengantar Christine ke dalam terminal bandara, dengan alasan biaya parkir di bandara mahal. Tapi, ia pun berubah pikiran untuk berbalik arah dan mengejar Christine yang sudah pergi meninggalkannya.

Akhirnya, Keluarga Selalu Jadi Tempat Kembali

Christine sangat terharu, ketika baca lembar demi lembar surat dari ibunya. Surat yang dituliskan di atas kertas warna kuning yang lecek. Surat-surat yang telah diambil kembali oleh ayahnya dari tempat sampah. Larry bilang, bahwa Marion membuang semua suratnya, karena sangat takut Christine mengkritik tulisannya tidak runtun dan rapih. Ayah Christine adalah satu-satunya orang yang menyadarkan Christine bahwa Marion sangat mencintai Christine. Hanya saja, Marion dan Christine punya sifat yang sama, yaitu keras kepala.

New York, tempat yang selalu menjadi mimpi Christine, ternyata tidak seperti Sacramento, yang ia kira membosankan. Setelah menjalani hidup di New York, Christine baru sadar ternyata ia sangat mencintai Sacramento, keluarganya, terlebih ibunya. Tidak ada tempat sehangat Sacramento. Tidak ada cinta, seperti cinta ibu kepada anaknya.

Berikut ulasan saya seputar film Lady Bird, ulasan mengenai hubungan antara Christine dan ibunya. Semua perempuan bahkan pernah jadi remaja, bahkan pernah seperti Lady Bird. Nah, jika kamu perempuan, haus akan informasi dan butuh konten yang isinya seputar self development. Kunjungi ladybirdjournal.com. Website ini sangat baik untuk kesehatan mental dan kebutuhan intelegensi diri, lho! Selamat membaca!

Selamat hari ibu untuk para ibu dan calon ibu!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *